Aksi Terorisme di AS Sebagian Besar Dilakukan Ekstremis Sayap Kanan, Bukan Muslim

PEJUANG.NET - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sebagian besar aksi terorisme yang terjadi di Amerika Serikat dilakukan oleh kelompok ekstremis sayap kanan, dan bukan muslim.

Hal ini berdasarkan pengamatan terhadap 201 insiden terorisme di Amerika Serikat, sejak 2008 hingga 2016. Penelitian ini merupakan proyek bersama antara sebuah pusat media nirlaba, Investigative Fund di Nation Institute Amerika, dan outlet berita Reveal dari Center for Investigative Reporting.

Hasil penelitian menyebutkan, ektremis sayap kanan berada di belakang teror yang terjadi. Jumahnya hampir dua kali lebih banyak dibanding aksi kelompok yang dilandasi dorongan politik keagamaan, termasuk islamis.

Laporan tersebut mengidentifikasi bahwa ekstrimis sayap akan, terutama kelompok supremasi kulit putih, bertanggung jawab atas 155 insiden teror di periode tersebut.

Dalam laporan itu disebutkan, aksi melibatkan kelompok “yang dimotivasi oleh ideologi politik teokratis, yang dianut oleh kelompok semacam ISIS,” hanya bertanggung jawab atas 63 insiden saja.

Dalam hal tindakan kepolisian, sebanyak 76% dari insiden islamis digagalkan. Sedangkan insiden ektrimis sayap kanan hanya 35% yang digagalkan.

Sementara itu, Professor Hukum dan Pengaruh Kebijakan Anti-Teror Pada Populasi Imigran dan Minoritas di Universitas Stanford, Shirin Sinnar mengatakan bahwa dengan mengabaikan ancaman domestik non-muslim, lembaga penegak hukum bisa “gagal mencurahkan sumber daya investigasi untuk memerangi mereka,” katanya.

Publis by : Pejuang.Net 
Ikuti kami di channel Telegram : t.me/pejuangofficial
Facebook : https://www.facebook.com/pejuangofficial
Flow Twitter Kami: @PejuangNet 
Sumber : kiblat