Brasil Tolak Permintaan Turki Untuk Ekstradisi Lawan Erdogan - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Rabu, 07 Agustus 2019

Brasil Tolak Permintaan Turki Untuk Ekstradisi Lawan Erdogan


GELORA.CO - Mahkamah Agung Brasil menolak permintaan ekstradisi terhadap lawan Presiden Turki Tayyip Erdogan, Ali Sipahi.

Dia adalah seorang pengusaha dan pemilik restoran di Sao Paulo dan juga merupakan anggota Hizmet, sebuah gerakan Islam moderat yang diilhami oleh ulama Turki yang berbasis di Amerika Serikat, Fethullah Gulen. Gerakan itu dianggap sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Turki.

Brasil menolak permintaan ekstradisi karena dinilai tidak ada jaminan bahwa Sipahi akan mendapatkan pengadilan yang adil di Turki.
Tidak ada jaminan bahwa orang yang diekstradisi akan memastikan persidangan yang tidak memihak oleh hakim independen," kata Hakim Edson Fachin dalam keputusannya dengan suara bulat (Selasa, 6/8).



 Mahkamah Agung Brasil menolak permintaan ekstradisi terhadap lawan Presiden Turki Tayyip Erdogan, Ali Sipahi.


Dia adalah seorang pengusaha dan pemilik restoran di Sao Paulo dan juga merupakan anggota Hizmet, sebuah gerakan Islam moderat yang diilhami oleh ulama Turki yang berbasis di Amerika Serikat, Fethullah Gulen. Gerakan itu dianggap sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Turki.

Brasil menolak permintaan ekstradisi karena dinilai tidak ada jaminan bahwa Sipahi akan mendapatkan pengadilan yang adil di Turki.


"Tidak ada jaminan bahwa orang yang diekstradisi akan memastikan persidangan yang tidak memihak oleh hakim independen," kata Hakim Edson Fachin dalam keputusannya dengan suara bulat (Selasa, 6/8).

menentang ekstradisi Sipahi, yang telah tinggal di Brasil selama 12 tahun. Pihaknya mengatakan tidak memiliki bukti tindakan teroris yang dilakukan oleh Hizmet.

Sementara itu, surat kabar Estado de S.Paulo, seperti dimuat ulang Reuters, melaporkan bahwa ada sekitar 300 warga Turki yang terhubung dengan Hizmet yang tinggal di Brasil. Pemerintah Turki mencari ekstradisi setidaknya 10 dari mereka. (Rmol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad