Sapi Kurban Jokowi Diminumi Jamu, Pakar Sapi: Tak Masuk Akal! - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 10 Agustus 2019

Sapi Kurban Jokowi Diminumi Jamu, Pakar Sapi: Tak Masuk Akal!


GELORA.CO - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyumbang satu ekor sapi untuk warga Jambi. Namun sapi berbobot 850 kg ini spesial, karena dimandikan dua kali sehari dan bahkan diminumi jamu racikan khusus agar tetap sehat.

Jamu racikan tersebut merupakan olahan dari dua telur ayam ras dengan dicampur gula aren yang telah dihaluskan. Minuman jamu olahan itu diberikan dua kali sehari.

"Sapi ini memang dipesan khusus oleh Pak Presiden Jokowi, jadi maka dari itu memang harus terlihat di lebih istimewakan dari pada sapi lainnya, itu karena untuk menjaga bobot dan kualitas sapi nantinya jika saat dikurbankan,'' kata Indra Suardi seperti dikutip dari detikcom, Jumat (9/8/2019).

Ya sia-sia. Bahwasanya sapi itu punya lambung empat. Nah itu mekanisme pencernaanya sangat jauh berbeda.
- drh Sugeng Dwi Hastono - Praktisi sapi

drh Sugeng Dwi Hastono, dokter hewan dan praktisi sapi berkomentar bahwa hal tersebut tak masuk akal. Pasalnya, sapi diciptakan sebagai hewan herbivora atau pemakan tanaman, dan tidak bisa mencerna telur yang merupakan protein hewani.

"Ya sia-sia. Bahwasanya sapi itu punya lambung empat. Nah itu mekanisme pencernaanya sangat jauh berbeda yang memang Allah menciptakan manusia adalah omnivora. Telur memang sumber protein, tapi protein untuk yang karnivora atau omnivora, bukan herbivora. Jadi kalau menurut saya sih dari sisi ilmiah tidak ada indikasi ilmiah atau tidak ada riset. Tidak masuk akal secara ilmiah," tuturnya saat berbincang dengan detikHealth, Jumat (9/8/2019).

Untuk menghasilkan kualitas sapi yang terbaik, peternak sapi membutuhkan banyak pakan sumber protein. Pada umumnya, protein didapatkan dari pakan hijauan (misalnya rumput) atau pakan tambahan seperti dedak, bekatul, ampas singkong dan ampas tahu. 

Kalau menurut saya sih dari sisi ilmiah tidak ada indikasi ilmiah atau tidak ada riset. Tidak masuk akal secara ilmiah
- drh Sugeng Dwi Hastono - Praktisi sapi

drh Sugeng tidak menyebut pemberian jamu tersebut benar maupun salah, tapi alangkah baiknya untuk memberi makan dengan makanan yang memang diperuntukkan bagi hewan seperti sapi. Selain itu ia juga menyoroti pentingnya peternak sapi untuk berkolaborasi dengan dokter hewan atau ahli nutrisi sapi potong untuk mendapatkan sapi berkualitas yang diinginkan.

"Sebenarnya itu kan kreativitas seseorang dalam upaya menghasilkan atau memperoleh ternak yang berkualitas baik. Namun kalau boleh menyarankan ya sebenarnya banyak dokter hewan di Indonesia yang ahli di bidang nutrisi ya, untuk sapi. Kenapa tidak memanfaatkan ilmu dan teknologi yang sesuai?" pungkasnya.[dtk]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad