Penunjukkan Ahok di BUMN, Ini Kata Pengamat Ekonomi - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 16 November 2019

Penunjukkan Ahok di BUMN, Ini Kata Pengamat Ekonomi


GELORA.CO - Penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai petinggi BUMN menuai banyak kontroversi.

Banyak yang menyebut Ahok tak layak berada di jajaran petinggi BUMN, karena status yang pernah disandangnya sebagai narapidana. Status itu akan memberatkan jalan Ahok untuk berkarir di BUMN. Namun, banyak pula yang mendukungnya karena kinerjanya yang baik dan paham tentang bisnis.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi sinyal tak keberatan dengan status mantan narapidana yang melekat pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Tanya ahlinya aja. Kalau kita kan korporasi, kita percaya good corporate governance dan beliau punya kontribusi ya kan," kata Erick di Komplek Istana Kepresidenan, Kamis lalu (14/11).

Lalu bagaimana pandangan pengamat ekonomi?

Ekonom INDEF Ahmad Heri Firdaus mengaku tidak ingin membela atau menentang Ahok. Tapi, ia mengisyaratkan agar pemerintah mencari orang lain yang memiliki pengalaman dan pengetahuan sesuai dengan sektor usaha yang digeluti BUMN tersebut.

Jika pasar tidak menerima keputusan pemerintah mengenai sosok pemimpin di BUMN, maka akan membahayakan perusahaan ketika mencari pendanaan. "Pasar kan kadang ada yang suka sekali, ada yang tidak, makanya lebih baik yang minim konflik," jelasnya.

Pengamat Ekonomi David Sumual, beranggapan penunjukkan Ahok tidak ada masalah.

"Saya pikir no problem saja," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL.

"Jika beliau ditempatkan sebagai komisaris, itu kan hanya mengawasi dewan direksi dan tidak terlibat langsung dalam pengambilan kebijakan sehari-hari perusahaan," kata David.

"Jadi kalau beliau mau melakukan perubahan, sifatnya hanya terbatas. Klu direksi terlibat langsung dalam kegiatan perusahaan in daily basis.  Kalau ada di manajemen yang penting punya leadership dan konsep," terang David.

Managing Director LM FEB UI Toto Pranoto memberi pandangan yang berbeda. Ia menuturkan tidak ada salahnya memberi kesempatan bagi Ahok untuk duduk di salah satu kursi BUMN, terutama sektor energi. Menurutnya, Ahok memiliki kemampuan kepemimpinan yang cukup memadai.

"Ahok dianggap figur yang berhasil melakukan transformasi birokrasi di DKI Jakarta. Ia punya talenta sebagai strong leader (pemimpin yang kuat) yang memiliki visi jangka panjang," jelasnya.

Ahok memiliki kemampuan untuk belajar dengan cepat. Ditambah lagi, Ahok memiliki integritas tinggi. "Kalau penguasaan bidang teknis akan muncul seiring dengan berjalannya waktu ketika mengelola perusahaan," imbuh Toto.(rmol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad