Ramai 'Bilateral' Gegara Fahri Sorot Jokowi - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Senin, 04 November 2019

Ramai 'Bilateral' Gegara Fahri Sorot Jokowi


GELORA.CO - Fahri Hamzah kembali mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kali ini, Jokowi kena kritik karena memakai istilah 'bilateral' saat bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino.

Pertemuan Jokowi dengan Gianni digelar di sela-sela KTT ASEAN yang digelar di Bangkok, Thailand. Jokowi membahas penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.

"Pertemuan bilateral dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Bangkok. Terima kasih atas penunjukan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Sebagai tuan rumah, Indonesia menyambut baik jika Tim Pendahulu FIFA datang untuk berkoordinasi dengan PSSI," kata Jokowi dalam akun Twitternya, Sabtu (2/11/2019).

Cuitan Jokowi yang memakai istilah 'bilateral' kemudian disoroti warganet, termasuk Fahri. Mereka berpadangan konteks bilateral adalah pertemuan antara 2 negara. Sementara, FIFA adalah federasi sepak bola dan bukan merupakan negara.

"Setahu saya istilah bilateral itu hanya untuk negara. FIFA bukan negara kan? Wallahualam," kata Fahri lewat Twitter, Sabtu (2/11).


Jika merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengertian bilateral (bi.la.te.ral /bilatêral) adalah 'dari dua belah pihak; antara dua pihak'. Namun tidak disebutkan secara spesifik apakah konteks bilateral sebatas pertemuan antar 2 negara atau bisa meluas maknanya.

Kemlu dan Ngabalin Beri Penjelasan

Merespons soal bilateral, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan penjelasan. Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan secara harfiah, bilateral adalah pertemuan antar dua-pihak. Dua pihak ini bisa negara dengan negara, negara dengan organisasi, maupun organisasi dengan organisasi.

"Secara harfiah bilateral diartikan sebagai pertemuan antar-dua pihak," kata Faizasyah, Minggu (3/11).

"Pemaknaannya sudah lintas formal antar-negara," imbuhnya.

Sedangkan, mantan tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta Fahri tidak asal kritik soal bilateral. Fahri diminta membaca KBBI.

"Fahri Hamzah jangan asal kritik. Baca itu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Masa, pengertian bilateral harus jadi masalah?" ucap Ngabalin kepada wartawan, Minggu (3/11).

Ngabalin mengatakan pertemuan antara Jokowi dan Gianni juga bisa disebut pertemuan bilateral. Ngabalin yakin Jokowi paham apa yang dilakukan untuk kepentingan bangsa. Ngabalin percaya dengan komunikasi internasional yang dilakukan Jokowi.

"Gianni Infantino kan Presiden FIFA, jadi pertemuan kedua pimpinan itu namanya pertemuan bilateral, pertemuan antara kedua pihak. Masa, sih, harus dikritik penggunaan kata bilateral?" sebut Ngabalin.

Kembali ke pertemuan Jokowi dengan Gianni. Dalam pertemuan yang digelar di Bangkok, Thailand, Keduanya membahas penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Jokowi pun berterima kasih atas kepercayaan FIFA kepada Indonesia, sekaligus memastikan upaya terbaik akan dikerahkan untuk menggelar Piala Dunia U-20 dengan sebaik-baiknya dan lancar.

FIFA antusias dan optimistis, Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik.

"Tentunya kami yakin Indonesia sebagai negara besar dengan 267 juga penduduk, dapat menjadi tuan rumah yang baik. Apalagi didukung oleh 200 juta fans sepakbola ini penting bagi kami," tutur Gianni.

Untuk kejuaraan ini, Indonesia akan mempersiapkan 10 stadion yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. Kedatangan tim FIFA pun dinantikan untuk memberikan masukan terkait standard stadion.[dtk]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad