PKS DKI Jelaskan Maksud 'Kekuatan Penghalang' Duduki Kursi Wagub - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 10 Agustus 2019

PKS DKI Jelaskan Maksud 'Kekuatan Penghalang' Duduki Kursi Wagub


GELORA.CO - Politikus PKS Nasir Djamil menyebut ada kekuatan yang menghalangi PKS menduduki kursi wakil gubernur (Wagub) DKI. Ketua Fraksi PKS DPRD DKI, Abdurrahman Suhaimi menilai penghalang itu adalah proses yang berbelit untuk PKS menduduki jabatan wagub itu.

"Kita sayangkan prosesnya berlarut-larut, sudah satu tahun ya. Nah itu menurut saya sih mengganggu pelayanan masyarakat DKI, prosesnya emang dari sejak awal ada berbelit-belitnya, proses sebelum dikirim ke Pak Gubernur. Itu kan cukup lama ya berbelit-belitnya sampai ada fit and proper test yang sebenarnya itu tidak menjadi syarat ya," kata Suhaimi saat dihubungi, Jumat (9/8/2019).

"Kemudian, ketika sudah dikirim ke Pak Gubernur, prosesnya itu juga berbelit-belit, nggak normal lah menurut saya itu. Jadi mungkin yang dimaksud Pak Nasir Djamil itu, artinya perjalananya itu tidak semudah yang dibayangkan," sambungnya.

Suhaimi mengatakan tidak ada orang yang terang-terangan menghalangi PKS untuk menduduki kursi Wagub. Namun, jika dilihat dari proses yang berbelit menurutnya ada kemungkinan pihak yang mencoba menghalangi.

"Ya tentu orang nggak mungkin terang-terangan menghalangi, nggak mungkin. Tapi kan prosesnya menjadi tidak berjalan dengan baik, itu yang mungkin ditafsirinnya begitu, karena prosesnya nggak berjalan dengan baik," katanya.

Sementara itu, Suhaimi mengaku PKS sudah siap untuk menduduki kursi wagub. Namun, hal itu harus melewati rapat pimpinan gabungan (rapimgab) dan sidang paripurna DPRD yang tidak tahu kapan akan digelar.

"Kalau PKS kan sudah siap ya. Kedua, pansus saya kira sebagai anggota pansus juga sudah melakukan apa yang kita lakukan. Pansus udah tingkat finalisasi, tinggal laporkan ke rapimgab, kalau rapimgab berjalan dan kemudian hasil pansus disahkan di paripurna. Sekaligus penetapan Panlih maka sebenarnya tiga hari itu selesai," ucapnya.

Dia juga meminta agar semua pihak tak ada yang saling menyalahkan. Suhaimi menyarankan agar semua pihak melancarkan tahapan pemilihan wagub agar cepat selesai.

"Menurut saya tidak perlu harus saling menyalahkan. Ada yang salahkan Mendagri, ada yang salahkan Sekwan, ada yang menyalahkan PKS yang nggak bisa komunikasi, lalu ada yang ngomong sibuk dengan APBD, kemudian ngomong lagi kalau syahwat PKS dan seterusnya. Menurut saya tidak pas lah, karena kan prosesnya sudah jelas, jadi kalau itu dijalankan dengan mudah insyaallah gampang lah. Tinggal political will untuk menjalankan tahapan-tahapan yang ada," tuturnya.

Sebelumnya, Nasir Djamil menyebut ada pihak yang menghalang-halangi mereka dalam urusan pencalonan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia mengatakan pihak tersebut mencoba melanggar kesepakatan Gerindra-PKS.

"Saya juga nggak tahu (kenapa Anies belum dapat pendamping), sepertinya ada upaya untuk membolak-balikkan sesuatu yang sudah diatur sesuatu yang sudah disepakati. Sepertinya ada kekuatan tertentu yang menghalang-halangi PKS menjadi wagub mendampingi Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta)," kata Nasir di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8).[dtk]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad