![]() |
Foto : Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani |
"Kita juga senang. Pimpinan-pimpinan yang tadinya berkompetisi sekarang bisa melakukan langkah-langkah dengan menunjukkan pada bangsa Indonesia bahwa kita bisa bersatu, meskipun pernah berkompetisi," kata Menkeu kepada awak media usai mengikuti Dies Natalis PKN STAN yang ke-4, di Lapangan A PKN STAN, Bintaro, Tangerang Selatan pada Minggu (14/7).
Menurut Sri Mulyani pertemuan itu adalah refleksi yang baik, suatu wajah dan bentuk pembelajaran kenegarawan yang akan dilihat dan juga dipelajari oleh banyak generasi muda di Indonesia. Pimpinan-pimpinan negara tentu memiliki tanggung jawab untuk menunjukannya pada masyarakat Indonesia bagaimana sebaik berpolitik dan berdemokrasi yang baik.
"Kita merasa lega dan senang bahwa ini terjadi, apa yang disebut simbol bahwa seluruh proses politik telah berjalan secara baik dan menghasilkan suatu yang kita hormati bersama," tambahnya.
Sebelumnya, pada acara perayaan ulang tahun PKN STAN, ini ditampilkan drama kolosal dengan kisah Ramayana yang menceritakan perseteruan antara Rahwana dan Rama yang ingin merebut hati Shinta.
Di akhir pertunjukan ini Rahwana dan Rama memutuskan untuk mengakhiri pertarungan dan saling berbaikan.
Sri Mulyani kemudian mereferensikan kisah tersebut dengan apa yang terjadi di kereta MRT saat pertemuan Presiden Jokowi-Prabowo Subianto, Sabtu kemarin.
"Seharusnya tadi Rahwana dan Rama berbaikannya, jangan di lapangan PKN STAN, tetapi di MRT," kelakar Menkeu.
Publis by : Pejuang.Net
Ikuti kami di channel Telegram : t.me/pejuangofficial
Facebook : https://www.facebook.com/pejuangofficial
Flow Twitter Kami: @PejuangNet (gt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar