Dear Akhwat! Ini Tips Berburu Ikhwan Terbaik Dari Al-Qur’an - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Senin, 05 Agustus 2019

Dear Akhwat! Ini Tips Berburu Ikhwan Terbaik Dari Al-Qur’an


Oleh : AIM

PEJUANG.NET - NABI Syu’aib (Syekh Madyan) akhirnya bertemu dengan lelaki baik yang diceritakan kedua puterinya setelah dibantu mengambilkan air sumur. Lelaki baik itu tak lain adalah Nabi Musa AS, lelaki kuat dan terpercaya. Lantas bagaimanakah kisah selanjutnya?

Perhatikan ayat al-Qur’an surat al-Qashash ayat 27 berikut ini: Allah SWT berfirman “Dia (Syeikh Madyan) berkata, Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik.”

Beberapa hikmah yang bisa dipetik dari ayat ini. Yang pertama adalah bahwa menawarkan puteri sendiri untuk dinikahi oleh lelaki baik adalah diperbolehkan. Jangan jadikan hal seperti ini sebagai aib. Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya akan ayat ini menegaskan kebolehan itu. Ini dipertegas dengan dawuh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya tentang bab menawarkannya seseorang akan puteri atau saudarinya untuk dinikahi orang baik. Lalu Imam Bukhari menceritakan kisah tentang Sayyidina Umar yang menawarkan puterinya, Hafshah, kepada Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Utsman agar untuk menikahinya.

Mencari orang baik untuk anak dan saudari kita adalah penting demi kebahagiaan dan keturunan yang shalih shalihah. Dari sisi mana seorang lelaki dinilai baik? Tentu dari sisi keberagamaannya, keimanannya dan akhlak atau budi pekertinya.

Hikmah kedua adalah boleh saja dalam penawaran ini ada syarat. Namun syarat itu adalah syarat yang dimaksudkan untuk kebaikan dan disetujui oleh kedua belah pihak. Bayangkan dalam kisah ayat tersebut di atas bahwa ternyata maskawinnya adalah bekerja kepada sang calon mertua selama 10 tahun. Pekerjaannya yang pokok adalah memelihara kambing. Ada apa di balik syarat ini dan mengapa Nabi Musa menerimanya? Saya duga adalah sulit menemukan anak muda yang mau menikah dengan maskawin seberat ini.

Hikmah ketiga adalah bahwa jika semua pihak dalam pernikahan adalah orang-orang baik yang sama-sama berniat baik maka yang akan tercipta adalah keluarga baik yang menebarkan kebaikan kepada siapapun dan dimanapun.


Publis by : Pejuang.Net 
Ikuti kami di channel Telegram : t.me/pejuangofficial
Facebook : https://www.facebook.com/pejuangofficial
Flow Twitter Kami: @PejuangNet 
Sumber : inilah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad