Kisah Lucu Penjual Cilok yang Ingin Beli SIM Milik Polisi - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 01 September 2019

Kisah Lucu Penjual Cilok yang Ingin Beli SIM Milik Polisi


GELORA.CO - Sebuah video pemotor yang terjaring operasi lalu lintas viral di media sosial dan pesan berantai. Pemotor itu tak membawa Surat Izin Mengemudi (SIM) dan berniat membeli SIM milik polisi.

Lucunya, pemotor mengaku belum mengetahui SIM. Bahkan, dengan polosnya, pemotor ini berniat membeli kartu SIM milik anggota polisi. Padahal, anggota berniat menjelaskan terkait SIM.

Bukanya menyerahkan SIM, pengendara justru menanyakan bentuk dan fungsi SIM dalam bahasa Sunda yang kental. Saat polisi menunjukkan SIM pribadinya, pemotor berjaket hitam ini malah berniat membeli SIM milik anggota. "Ku abdi weh dipeser ieu (SIM dibeli saja sama saya)," ucapnya.

Dalam video itu terlihat si pria mengaku kepada polisi baru delapan bulan menyicil sepeda motor. Ia mengatakan pihak diler hanya membekali STNK, tanpa dijelaskan harus punya SIM.

"Dari sana hanya memberi surat itu katanya untuk di jalan raya," ungkapnya dalam video itu dalam logat bahasa Sunda.

Pria tersebut mengaku kaget karena ditangkap polisi. Padahal selama hidupnya merasa tidak pernah berbuat melanggar hukum atau mencuri.

Meski mengundang tawa, petugas kepolisian dengan sabar melayani pengendara motor ini. Selain diberi penjelasan terkait kewajiban memiliki SIM, pemotor juga diberi minuman air mineral dan sebungkus roti.

Setelah ditelusuri, video viral ini terjadi di wilayah hukum Polres Tasikmalaya. Anggota Unit Lalu Lintas Polsek Singaparna tengah menggelar Operasi Patuh Lodaya di Jalan Sukasukur, Tasikmalaya, tiga pekan lalu.

Wakapolres Tasikmalaya Kompol Rikky Ariestiawan membenarkan anggotanya yang berada dalam video viral itu. Selain meminta maaf, Wakapolres memastikan video itu sebagai bentuk spontanitas.

Polisi dalam bertindak ditekankan tetap mengedepankan sisi humanis karena polisi harus melindungi mengayomi dan melayani masyarakat. "Kami mohon maaf adanya video viral ini, itu bentuk spontanitas saja. Anggota bertindak ditekan oleh pimpinan Pak Kapolres harus melindungi mengayomi dan melayani masyarakat," kata Rikky di halaman kantor Bupati Tasikmalaya, Sabtu (31/8/2019).

Sementara itu, Kanit Lantas Polsek Singaparna Ipda Tono S mengatakan pengendara motor itu bernama Kohir, warga Kertaharja Tasikmalaya. Kepada polisi, Kohir mengaku tidak mengetahui SIM.

Bahkan, Kohir justru berniat membeli SIM milik polisi. "Pengendara ini tidak miliki SIM. Walau penegakan hukum dilakukan, tapi saya kedepankan juga sisi humanis, saya kasih makanan minuman biar pemotor juga kerasan," tuturnya.

Kohir ini diketahui pedagang cilok yang baru membeli motor dengan cara dicicil delapan bulan lalu. "Dia ini ngaku baru delapan bulan nyicil motor. Belum tahu harus punya SIM, dikira cukup pakai STNK atau sejenisnya dari diler," ujar Tono.

Tetap Ditilang

Polisi hanya menjalankan tugas sesuai aturan dan mengedepankan sisi kemanusiaan sesuai citra polisi yang harus melindungi mengayomi dan melayani masyarakat.

"Saya sama sekali bukan rekayasa itu apa adanya dan terjadi spontanitas di mana anggota kami lakukan pemeriksaan kendaraan dan kami temukan pemotor yang nggak tahu SIM. SIM itu bentuknya seperti apa, dibuatnya di mana, itu terjadi tanpa rekayasa dia polos sekali murni ketidaktahuan orang itu," ujar Tono.

Petugas tetap menindak si penjual cilok yang bernama Kohir dengan sanksi tilang agar pemotor asal Taraju ini memiliki inisiatif membuat SIM dan tertib berlalu lintas.

"Karena mengupayakan penegakan hukum ditindak tapi tentu dilakukan dengan senyum sapa, supaya dia ada inisiatif membuat SIM maka kita lakukan penegakan hukum," tambah Tono.

Viralnya video ini mendapat tanggapan positif warga. Mereka beranggapan hal ini lucu, ditambah lagi polisi bersikap profesional dan utamanya humanis.

"Aslinya lucu. Polos orangnya, benar-benar nggak tahu. Bagus juga polisinya humanis dikasih makanan" ujar Irpan Wahab, salah satu warga.[dtk]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad