Siapa Sosok Kakak Pembina Para Buzzer Istana? - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 05 Oktober 2019

Siapa Sosok Kakak Pembina Para Buzzer Istana?


GELORA.CO - Beredar tangkapan layar soal postingan lawas situs Seword di fanpage Facebook-nya. Di situ termuat informasi soal 'Kakak Pembina', sosok yang dikabarkan sebagai pemandu gerak para buzzer politik pembela Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tim ini memang tak terlihat. Selain Kakak Pembina dan Presiden, tak ada yang benar-benar tahu komposisi tim ini. Seperti halnya Avengers, setiap orang saling menjaga, menahan diri untuk tidak mengambil gambar. Tapi saya pikir momen ini sayang untuk tidak dibagikan dan diceritakan," demikian tulis Seword dalam akun Facebook-nya, 2 Mei 2019 lalu.

Dalam postingan itu memuat foto beberapa orang pegiat media sosial seperti Denny Siregar hingga Pepih Nugraha. Foto disertakan, menunjukkan banyak orang duduk di atas kursi sambil memegang ponsel atau tablet. Banyak di antara mereka berjaket model bomber dengan tempelan gambar Merah Putih di bagian lengan kanan.

Nama-nama juga disebut dalam penjelasan postingan Facebook itu, yakni Yusuf Muhammad, Denny Siregar, Katakita, Abu Janda, Aldi El Kaezzar, Pepih Nugraha, Info Seputar Presiden, Redaksi Indonesia, Eko Kuntadhi, Komik Kita, Komik Pinggiran, Habib Think, Salman Faris, dan Sewordcom.

"Semua datang dari berbagai daerah, memenuhi panggilan Kakak Pembina," tulis Seword.

Dari situ, isu soal buzzer Istana menggelinding. Sosok Kakak Pembina mulai dibicarakan. Pendiri Seword, Alifurrahman S Asyari mengungkap sosok kakak pembina yang dimaksud dalam foto tersebut. Alifurrahman adalah satu dari orang yang ada dalam foto viral itu. Dia menyebut bahwa istilah kakak pembina sebenarnya juga sudah umum digunakan di kalangan para penulis Seword.

"Kakak pembina yang dimaksud adalah sudut pandang admin kami. Bahwa ini pasti ada pimpinannya. Istilah kakak pembina sebenarnya ada juga di kalangan penulis Seword. Panggilan pada saya, selain bos, ketua, mas dan lain-lain," kata Alif saat dihubungi detikcom, Jumat (4/10/2019).

Dia mengatakan, tak tahu siapa sebenarnya sosok kakak pembina. Istilah kakak pembina itu dipakai dalam undangan nonton bareng debat Pilpres 2019.

"Saya juga kurang tahu ya. Sebab itu cuma beberapa kali pertemuan saat nobar. Tapi memang selalu ada istilah itu, 'undangan dari kakak pembina'. Mungkin kalau (pakai kata) bos sudah biasa," ungkapnya.

Alif kemudian mencoba mengingat-ingat. Panggilan 'kakak pembina' dia ketahui pertama kali dari undangan via WhatsApp dari anggota tim media sosial Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. Nama anggota tim media itu adalah Mbak Retha. 'Kakak Pembina' di undangan itu bertindak sebagai pihak pengundang.

"Dulu saya di WA sama siapa gitu, Mbak Retha, diundang nobar. Sebagai pendukung Jokowi ya datang aja. (Mbak Retha) Orang relawan di situ juga mas. Bagian yang menghubungi pegiat sosmed kayaknya," sambungnya.

Persepsi populer berkembang, mereka-mereka yang terpotret berkumpul di bawah arahan Kakak Pembina adalah buzzer Istana. Namun Alif membantahnya. Soalnya, tak ada duit dari Istana Kepresidenan yang masuk ke kantong Alif dan kawan-kawannya.

"Kalau ada anggapan buzzer Istana sama dengan dibayar Istana, itu nggak benar. Karena tanpa dibayar pun Seword udah dukung Jokowi dan kami mandiri dari iklan dan service apps," tegas Alif saat ditanya soal label 'buzzer Istana' yang tersemat pada dirinya dan medianya.

Belakangan, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menanggapi pertanyaan yang mengelayuti media sosial, apakah Kakak Pembina itu adalah dirinya atau bukan. Moeldoko membantah. Mantan Panglima TNI itu sebenarnya juga tidak ada dalam acara yang dipotret oleh Seword itu.

Alif mengaku belum pernah bertemu dengan Moeldoko yang kerap diisukan oleh warganet sebagai sosok Kakak Pembina. Saat Pilpres 2019, Moeldoko menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

"Saya seumur hidup nggak pernah ketemu Moeldoko," jelasnya.

Secara terpisah, detikcom kemudian menghubungi Denny Siregar yang juga ada dalam foto tersebut. Denny mengaku tak tahu siapa yang dimaksud dengan Kakak Pembina. Namun dia menjelaskan, foto tersebut diambil saat acara nonton bareng debat Pilpres 2019.

"Itu kan waktu Pilpres diajak nonton debat bareng. Semua juga waktu itu nobar. Salahnya di mana? Pendukung Jokowi kumpul dan diskusi bersama, dimana-dimana begitu. Kalau kemudian Seword bilang ada kakak pembina, ya tanya Seword. Mungkin itu bahasa bombastisnya mereka saja untuk naikkan traffic," ujar Denny kepada detikcom.

Denny mengatakan dirinya baru tahu istilah 'kakak pembina' itu. Dia pun mengaku kenal dengan orang Istana, meskipun tidak kenal dekat dan tak ada hubungan yang istimewa.

"Saya malah baru tahu dari orang-orang. Saya juga kenal biasa aja (sama orang Istana), nggak kenal dekat. Nggak ada yang istimewa," kata pria yang akrab disapa Bung Densi ini.

Pengakuan dengan nada mirip pun turut disampaikan oleh Pepih Nugraha. Foto yang viral itu diambil pada saat debat Pilpres 2019. Pada saat itu, ia hadir sebagai pendukung Jokowi.

"Itu pada saat Pilpres. Kami ini pendukung Jokowi. Saya ini mantan wartawan. Tapi saat itu saya sudah orang bebas. Pertanyaan saya, apa salahnya? Boleh dong kumpul-kumpul sesama pendukung Jokowi," kata Pepih Nugraha menanggapi foto viral yang kerap diasosiakan sebagai acara perkumpulan buzzer pro pemerintah.

"Ketika kemudian ada debat, dikumpulkan di seuatu tempat, kami di situ nonton bareng-bareng. Ada yang bikin komik, meme, video, desain grafis dan saya bikin tulisan opini," sambungnya.

Dia lantas mempertanyakan keriuhan publik yang mempolitisasi foto tersebut. "Kenapa foto itu dipolitisir dan disebarkan?" ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pihak istana pun telah menepis isu buzzer pro pemerintah yang dibiayai oleh Kantor Staf Presiden. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai para buzzer perlu ditertibkan.

"Saya pikir memang perlu (ditertibkan). Kan ini kan yang mainnya dulu relawan, sekarang juga pendukung fanatik," ucap Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019).

Menurut Moeldoko, para buzzer cenderung tak ingin sosok yang diidolakannya diserang. Namun, bila itu terjadi, disebut Moeldoko, para buzzer tersebut pasti bereaksi. Dia juga menanggapi dengan santai terkait rumor yang mengkaitkan dirinya dengan sosok 'kakak pembina' buzzer itu.

"Ha-ha-ha.... Yang mana lagi? Saya belum pernah baca itu," kata Moeldoko kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019).[dtk]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad