Politik untuk Melebarkan Kekuasaan Dua Istri Wagub Blitar? - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 22 Desember 2019

Politik untuk Melebarkan Kekuasaan Dua Istri Wagub Blitar?


GELORA.CO - Dua istri Wabup Blitar, Marhaenis Urip Widodo, dilantik sebagai kepala desa di Kecamatan Talun secara bersamaan, Senin (16/12/2019). Mereka berhasil unggul melawan kandidat lainnya berkat program unggulan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

Meski memiliki program unggulan, namun bukti dinasti politik Wabup Blitar masih kuat. Dua istri yang dilantik yakni Halla Unariyanti (48) istri pertama wabup, terpilih kembali menjadi Kepala Desa Bendosewu. Sedangkan istri kedua, Fendriana Anitasari (33), terpilih menjadi kepala desa di Desa Wonorejo.

Pelantikan ini penanda keduanya melanjutkan kepemimpinan untuk periode kedua. Dihubungi detikcom, Fendriana mengatakan berhasil meraup 2.275 suara dari 3.539 daftar pemilih tetap, dengan jumlah kehadiran 2.789 warga.

"Saya akan melanjutkan visi misi yang belum terealisasi pada periode sebelumnya. Ada empat pengembangan ekonomi rakyat, yakni mengembangkan simpan pinjam syariah di BumDes, mengangkat produk unggulan genteng dan ukm serta membuat desa wisata," jawab Fendriana di ujung telepon.

Fendriana mengatakan dirinya dan Halla selalu berkoordinasi untuk memajukan desa mereka masing-masing. Secara lokasi, Desa Wonorejo berada di sebelah utara rumah pribadi wabup, yang berada di Desa Bendosewu.

Ada empat program pengembangan ekonomi rakyat dari dua istri Wabup Blitar. Yakni mengembangkan simpan pinjam syariah di BumDes, mengangkat produk unggulan genting dan UKM serta membuat desa wisata. Kedua desa itu merupakan sentra produsen genting di Kabupaten Blitar.

Peneliti departemen politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, dua istri Marhaenis yang bisa menjadi kades itu merupakan bukti dinasti politik masih kuat. Dinasti politik menurutnya merambah hingga level yang lebih kecil.

"Itu menunjukkan dinasti politik itu sudah menyebar ke daerah dan di sejumlah daerah dinasti politik itu menguat pada level yang lebih kecil, misal kades. Kalau sebelumnya masih banyak bupati kemudian anaknya anggota dewan kemudian gubernur anaknya bupati, yang di blitar itu menunjukkan pada level yang lebih kecil sekalipun itu dinasti politik terjadi gitu," kata Arya saat dihubungi.

Wabup Blitar didampingi dua istrinya/
Wabup Blitar didampingi dua istrinya/ Foto: Istimewa


Selain itu, Arya menyebut dengan memiliki dua istri yang juga pejabat publik terbuka kemungkinan Urip Widodo akan melakukan penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power. Wabup Blitar Urip Widodo dinilai bisa saja akan membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan daerah di mana dua istrinya memimpin.

Sementara Kemendagri buka suara soal dua istri Wabup Blitar, Marhaenis Urip Widodo. "Hukum negara tak mengatur itu istri pejabat negara," kata Kapuspen Kemendagri Bahtiar.

Namun Bahtiar enggan mengomentari lebih jauh soal dua istri Marhaenis. Dia menilai hal tersebut masuk ranah privat. [dtk]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad