PEJUANG.NET - Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menanggapi yel-yel “Islam yes Kafir no” yang dipermasalahkan beberapa pihak. Menurutnya, yel-yel tersebut untuk menguatkan nilai tauhid pada umat Islam.
“Kalau di tengah-tengah sesama muslim saja kenapa tidak. Kita kan perlu menyemangati umat untuk tidak berlaku Kafir atau ingkar kepada Allah. Sebab di dalam ajaran Islam orang yang tidak patuh kepada Allah ya kafir,” katanya saat dihubungi Kiblat.net pada Rabu (15/01/2020).
“Tapi itu dilakukan di tengah-tengah anak-anak yang seluruhnya beragama Islam. kalau juga di depan anak-anak yang beragama lain memang kurang elok dan bisa mengusik hubungan,” sambungnya.
Menurutnya, kafir itu ada 2 macam. Yaitu kafir i’tiqady dan kafir ‘amaly. Kafir i’tiqady yaitu tidak mengakui Allah swt sebagai satu-satunya Tuhan.
“Dan kafir amaly yaitu tidak melaksanakan yang diperintah oleh Allah dan tidak meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah swt,” tuturnya.
Maka, ia heran kenapa yel-yel tersebut dipermasalahkan. Bahkan, kata dia, kalau perlu ditambah yaitu islam yes, munafiq no atau Islam yes musyrik no.
Sebelumnya, seorang pembina Pramuka dari Gunungkidul mengajarkan tepuk dengan kata Islam yes, kafir no di akhir tepuk saat memberikan pelatihan di sebuah SD Timuran, Prawirotaman, Kota Yogyakarta pada Jumat, 10 Januari 2020.
Publis by : Pejuang.Net │ Join Telegram : t.me/pejuangofficial │ Sumber : kiblat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar