Syiah Balikpapan Peringati Arbain bulan September kemarin - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Selasa, 02 November 2021

Syiah Balikpapan Peringati Arbain bulan September kemarin

Terik siang yang menyengat di langit Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tidak menyurutkan pemeluk syiah untuk mendatangi lokasi pembangunan Husainiyah Azzahra Balikpapan. Dengan pakaian serba hitam tanda berduka, para jamaah duduk dengan khusuk mengikuti kegiatan Peringatan Arbain yang diselenggarakan oleh pengurus Husainiyah Azzahra Balikpapan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, dua bulan lalu, (28/9) atau 20 Safar 1443 H itu berjalan dengan lancar sampai selesai.
Ritual yang diulang-ulang
Lazimnya acara syiah, Kegiatan Peringatan Arbain diselenggarakan untuk mengenang 40 hari kesyahidan Abu Abdilahil Husain as di padang pembantaian Karbala. Ritual ini dimulai oleh Sayyidah Zainab binti Ali bin Abi Thalib as setelah lepas dari tawanan Yazid. Perjalanan yang ditempuh dari Damaskus ke Karbala teramat jauh dan penuh lika-liku. Misinya adalah membawa kembali kepala suci Imam Husain as untuk disatukan dengan jasad sucinya di Karbala. Sejak itu sampai hari ini, peristiwa Arbain terus dikenang dan diperingati.



 

Kedatangan para jamaah Balikpapan ke Peringatan Arbain merupakan bentuk kecintaan mereka kepada Imam Husain as. Sebentuk sikap ikut berduka dikala Nabi Muhammad saw dan keluarganya sedang berduka. Acara yang dimulai dengan pembacaan Surah Yasin pada pukul 13.00 WITA itu turut dihadiri oleh salah satu Dewan Syura Ahlulbait Indonesia (ABI), Ust. Muhsin Labib. Salah satu tokoh militan syiah yang merupakan lulusan Qom Iran. Hampir kebanyakan lulusan Qom Iran menjadi figure yang berpengaruh dalam komunitas syiah di Indonesia.
Selain lantunan maktam, acara itu juga diisi dengan pembacaan maktal (penuturan momen kesyahidan Imam Husain as) dan ditutup doa ziarah. Tepat pukul 16.30 WITA, kegiatan Peringatan Arbain yang penuh berkah itu diakhiri dengan penuh hikmah. Ini merupakan tanda geliat syiah tidak berhenti. Ketika wabah corona sudah mulai mereka, mereka mulai aksi kembali dengan ritual-ritual khas syiahnya.
Hanya beberapa tempat yang sudah bisa melakukan ritual secara ofline. Ini menandakan bahwa gerakan syiah tidak akan pernah berhenti. Mereka akan tetap ada sampai mereka mewujudkan tujuan dakwahnya yaitu mensyiahkan masyarakat Indonesia. Waspadalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad