PEJUANG.NET - Sedikitnya enam warga sipil dari satu keluarga tewas akibat serangan udara Rusia di sekitar kota Kafr Zeyta di pedesaan Hama Utara pada Senin (29/07/2019).
Koresponden Al-Jazeera melaporkan bahwa serangan itu menargetkan daerah ladang pertanian yang dihuni oleh para pengungsi yang lari dari kampanye udara rezim. Tim relawan White Helmets masih bekerja mencari para korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Dua warga sipil juga tewas dalam serangan bom birmil di desa Latmin di pinggiran Hama utara. Total korban sepanjang Senin kemarin sebanyak 8 sipil.
Di hari yang sama, rezim Assad dilaporkan merebut kota Tal Malh di pedesaan Hama setelah terlibat pertempuran sengit dengan oposisi.
Serangkaian gempuran dan pertempuran itu merupakan bagian kampanye militer rezim menargetkan zona de-eskalasi sejak 24 April lalu. Zona de-eskalasi merupakan wilayah yang tidak boleh ada kekerasan. Zona itu disepakati oleh Rusia-Turki dalam pembicaraan di Astana.
Sepekan ini, sebanyak 115 sipil dalam serangkaian serangan udara rezim dan Rusia di zona tersebut.
Sementara itu, menurut data yang diungkap Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah baru-baru ini bahwa 606 warga sipil telah tewas oleh serangan pasukan rezim dan sekutunya di wilayah zona de-eskalasi di Idlib sejak perjanjian Astana.
Sejauh ini, rezim masih kesulitan meraih kemajuan di wilayah tersebut. Perlawanan para pejuang oposisi masih sengit.
Publis by : Pejuang.Net
Ikuti kami di channel Telegram : t.me/pejuangofficial
Facebook : https://www.facebook.com/pejuangofficial
Flow Twitter Kami: @PejuangNet
Sumber : kiblat


Tidak ada komentar:
Posting Komentar