Peringatan Keras Jokowi Dibalas Stafsus Prabowo - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 23 November 2019

Peringatan Keras Jokowi Dibalas Stafsus Prabowo


GELORA.CO - Presiden Jokowi memberikan peringatakn keras kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto agar tidak main-main soal belanja alutsista.

Jokowi tidak ingin anggaran Kemnterian Pertahanan (Kementan) berorientasi pada proyek.

Peringatan Jokowi bukan tanpa alasan. Sebab, Kemenhan mendapat alokasi anggaran cukup tinggi dalam APBN 2020. Anggaran Kemenhan mencapai Rp 127,36 triliun, terbesar dibandingkan kementerian/lembaga lainnya.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 10,86 triliun dialokasikan untuk program modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).

Jokowi mengingatkan pengadaan alutsista harus berdasarkan kebutuhan peningkatan sistem pertahanan negara.

Menjawab peringatakan Jokowi tersebut, Staf Khusus Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, dalam satu bulan menjabat sebagai pembantu presiden, Prabowo bekerja menjalankan visi misi Jokowi.

Dia pun bekerja supaya arahan Jokowi terkait alutsista ini berjalan lancar.

“Pak Prabowo fokus pada memastikan alutsista yang dibeli adalah alutsista yang memiliki kebermanfaatan tinggi untuk memastikan pertahanan kita kuat,” kata Dahnil, Sabtu (23/11).

Dahnil menjelaskan, Prabowo juga mulai menelusuri belanja alutsista agar tepat sasaran. Bagi alutsista yang dianggap sebagai pemborosan, maupun berorientasi kepada proyek, hal itu mulai disisihkan.

“Beliau telah menyisir belanja-belanja alutsista yang dianggap berorientasi pada proyek, seperti apa yang telah disampaikan Pak Presiden,” terangnya.

Dahnil memastikan bahwa bosnya itu tak akan sembarangan dalam belanja alutsista.

“Menhan tidak akan main-main dengan belanja alutsista karena terkait dengan kedaulatan Indonesia,” pungkas Dahnil.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan kepada Prabowo agar dalam belanja alutsista tidak berorientasi kepada proyek. Karena lokasi strategis Indonesia harus diimbangi dengan sistem kendali pertahanan yang mumpuni.

”Jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran, mampu membelanjakan anggaran sebanyak-banyaknya. Apalagi orientasinya sekadar proyek. Sudah setop yang seperti itu,” kata Jokowi dalan rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/10).[psid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad