PSI Ancam Tolak Tanda Tangan APBD DKI 2020 - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Jumat, 15 November 2019

PSI Ancam Tolak Tanda Tangan APBD DKI 2020


GELORA.CO - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengancam tidak akan ikut menandatangani penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun anggaran 2020 pada 30 November 2019.

"Kami tidak akan menandatangani sampai anggaran ini tepat sasaran dan disisir satu persatu," kata anggota Komisi A DPRD DKI fraksi PSI William Aditya Sarana kepada Tim Blak-blakan detik.com.

Sebelumnya dia menjadi sorotan karena mengunggah kejanggalan rancangan anggaran DKI di media sosial. Unggahan itu menuai polemik dan William telah diperiksa Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI pada 11 November. Politisi berusia 23 tahun tersebut mengaku siap menghadapi sanksi dari BK, berupa teguran lisan atau tertulis, hingga paling berat pemecatan sebagai anggota dewan.

"Sikap saya dan PSI tak akan surut untuk tetap mengkritisi anggaran Pemprov, karena transparansi anggaran bagi kami harga mati," kata William.

Terkait kritikan dari Wakil ketua Komisi A DPRD dari fraksi Gerindra Inggard Joshua yang menyebut William harus menjaga tata karma, ia menjawab hal tersebut tidaklah salah secara etika politik. Ia menilai yang dibukanya itu bukan uang pribadi Gubernur tapi uang masyarakat. "Justru yang harus dipertanyakan etika-nya adalah pejabat publik yang menutupi proses penganggaran," ujarnya.

Pada bagian lain, Sarjana Hukum dari UI ini menceritakan sikap orang tuanya yang semula tak merestui dirinya terjun ke politik. Tapi melihat kegigihannya juga reputasi PSI yang banyak mengakomodasi kiprah para anak muda di politik, orang tuanya luluh. Bahkan setelah terpilih dia mendapatkan hibah sebesar Rp 1 Miliar. Di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara total kekayaan pribadinya mencapai Rp 1,5 Miliar.

"Saya merasa dunia politik sudah menjadi takdir daripada menjadi advokat seperti ayah saya," ujar William yang mengaku masih lajang dan tinggal bersama orang tuanya.

Selain itu ia juga menceritakan pengalamannya sebagai minoritas saat berkampanye dalam pileg lalu. Selangkapnya simak Blak-blakan bersama William Aditya Sarana, "Transparansi Anggaran Harga Mati" di detik.com, Jumat (15/11/2019).[dtk]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad