Ini Tanggapan UMM Soal Mahasiswa Terancam DO Gara-gara Administrasi - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 01 Agustus 2019

Ini Tanggapan UMM Soal Mahasiswa Terancam DO Gara-gara Administrasi


GELORA.CO - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkat bicara soal seorang mahasiswa terancam Drop Out (DO) hanya karena masalah administrasi yang viral di media sosial. Mahasiswa UMM jurusan Teknik Informatika itu dinyatakan non aktif pada semester 14.

Kepala Humas dan Protokoler UMM Joko Susilo mengatakan, persoalan tersebut sebenarnya sudah dijelaskan langsung kepada mahasiswa itu beserta kerabatnya. Hal itu terjadi ketika keduanya mendatangi kampus UMM dan bertemu dengan kepala bidang akademik.

"Yang bersangkutan dan kerabatnya sudah konfirmasi ke kampus dan bertemu dengan bidang I yang mengurus soal akademik. Semua sudah dijelaskan terkait situasi, kondisi dan posisi dari mahasiswa itu. Serta catatan akademik yang menunjukkan jika posisinya non aktif di semester 14 ini," kata Joko saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (1/8/2019).

Non aktif yang dimaksud, lanjut Joko, yakni status dari mahasiswa bernama Rahil Hamdani itu dalam sistem pembelajaran per semester yang terkoneksi langsung dengan Kemenristekdikti. Sang mahasiswa lupa memasukkan skripsi dalam KRS.

"Karena yang bersangkutan tidak melakukan registrasi di awal semester 14. Maka statusnya dianggap non aktif. Itu murni keteledoran dari mahasiswa bukan kampus," ujarnya.

Sebab, kata Joko, satu tahun yang lalu pihak kampus sudah mengumpulkan semua mahasiswa. Terutama yang kuliah sampai menginjak semester 14.

Saat itu mereka juga diminta untuk membuat surat pernyataan agar berkomitmen menyelesaikan studinya. Jika tidak diharapkan mengajukan mundur atau pindah kampus.

"Jika dianggap kita diam saja, itu jelas tidak benar. Karena setahun lalu sudah dikumpulkan dan membuat surat pernyataan," terangnya.

Menurut Joko UMM senantiasa berkomitmen mengantar seluruh mahasiswanya dari awal studi sampai menjadi sarjana. Hambatan tidak akan ada jika tidak diciptakan oleh mahasiswa itu sendiri.

Ia menambahkan, UMM terus menggalang koordinasi dengan Kemenristekdikti dan juga kopertis untuk memecahkan masalah yang terjadi. Pengubahan data, sangat tidak mungkin dilakukan. Karena akan berbenturan dengan aturan yang diberlakukan oleh Kemenristekdikti.

"Komunikasi dengan yang bersangkutan terus dilakukan kampus, selain berkoordinasi dengan Kemenristekdikti dan kopertis untuk mencari penyelesaian dalam persoalan ini," lanjutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa UMM terancam drop out meski baru saja menyelesaikan sidang skripsi. Ia terancam gagal jadi sarjana hanya karena persoalan administrasi seperti cuitan Rea Handayani di Twitter yang kemudian viral.[dtk]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad