Natalius Pigai: Dosa Besar Jokowi Berbohong Di Hadapan Anak Papua - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 26 Oktober 2019

Natalius Pigai: Dosa Besar Jokowi Berbohong Di Hadapan Anak Papua


GELORA.CO - Susunan Kabinet Indonesia Maju dinilai tidak mengakomodasi para tokoh dari tanah Papua. Wilayah paling timur Indonesia itu hanya diwakili oleh Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Tokoh Papua, Natalius Pigai mengaku kecewa dengan susunan tersebut. Dia semakin kesal lantaran Presiden Jokowi pernah berjanji akan mengajak tokoh Papua masuk kabinet.

Janji Jokowi tersebut terekam dalam sebuah video cuplikan berita singkat berdurasi 24 detik. Jokowi yang memakai topi adat Papua dan duduk bersama anak-anak Papua diwawancarai oleh para wartawan dalam video tersebut.


Jokowi ditanya mengenai kemungkinan ada tokoh Papua yang kembali mengisi jabatan menteri.

“Pernah kan pak ada masyarakat dari Papua yang masuk kabinet seperti Bu Yohana Yembise, untuk ke depan bagaimana (akan ada lagikah)?“ tanya sangat wartawan kepada Jokowi dalam video tersebut.

Dengan tegas, Jokowi memastikan bahwa dirinya akan memasukan perwakilan Papua sebagai menteri.

"Saya pastikan ada," ujar Jokowi.

Namun saat ditanyakan berapa jumlah Menteri sari perwakilan Papua, Jokowi hanya meminta wartawan untuk menunggu.

"Nanti dilihat," singkatnya disambut tawa kecil dari anak-anak Papua.

Menurut Pigai, video itu menunjukkan Jokowi telah berdusta. Sebab, tidak ada orang Papua asli yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

“Tolong sampaikan kepada Bapak Presiden RI bahwakKita harus fair, Wempi Wetipo Wamen, oke. Tapi kami tetap menuntut janji presiden, seorang besar Indonesia di hadapan Tuhan, negara, bangsa. Apalagi di hadapan anak-anak kami (Papua) yang tidak berdosa,” ujar Pigai dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/10).

“Dosa besar menanamkan berbohong kepada anak-anak kecil pemimpin masa depan,” sambungnya.

Mantan komisioner Komnas HAM itu menegaskan bahwa dirinya dan masyarakat Papua tidak haus akan jabatan dan kekuasaan. Namun janji yang keburu terucap seperti telah melecehkan orang-orang Papua.

Ini telah melecehkan bahkan telah menghina kami,” tegasnya. (Rmol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad