Rekor: Kelaparan Melanda 45 Juta Orang di Afrika Selatan - Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Pejuang.Net - Pusat Berita Islam Indonesia

Situs Islam Rujukan

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 19 Januari 2020

Rekor: Kelaparan Melanda 45 Juta Orang di Afrika Selatan


PEJUANG.NET - Pogram Pangan Dunia PBB, Kamis (16/01/2020), mengatakan bahwa rekor 45 juta orang di wilayah Afrika Selatan yang beranggotakan 16 negara menghadapi kelaparan yang meningkat setelah kekeringan yang berulang, banjir yang meluas dan kekacauan ekonomi.

“Krisis kelaparan ini dalam skala yang belum pernah kita lihat sebelumnya dan bukti menunjukkan itu akan menjadi lebih buruk,” kata direktur regional Program Pangan Dunia (WFP) Lola Castro.

Badan itu memperingatkan bahwa mereka hanya memperoleh $ 205 juta dari $ 489 juta yang dibutuhkan. “Keluarga di seluruh wilayah itu sudah tidak bisa makan, membawa anak-anak keluar dari sekolah, menjual aset berharga dan jatuh ke dalam hutang untuk mencegah kerugian pertanian.”

Afrika Selatan berada dalam cengkeraman kekeringan hebat, karena perubahan iklim mendatangkan malapetaka di negara-negara miskin yang sudah berjuang untuk mengatasi bencana alam yang ekstrem, seperti Topan Idai yang menghancurkan Mozambik, Zimbabwe dan Malawi pada 2019.

Zimbabwe, yang pernah menjadi keranjang roti Afrika Selatan, sedang mengalami krisis ekonomi terburuk dalam satu dekade, ditandai dengan melonjaknya inflasi dan kekurangan makanan, bahan bakar, obat-obatan dan listrik.

Pada bulan Desember, PBB mengatakan sedang memperoleh bantuan makanan untuk 4,1 juta warga Zimbabwe, seperempat dari populasi negara di mana kekurangan diperburuk oleh inflasi yang tidak terkendali dan kekeringan yang disebabkan oleh iklim.

“Zimbabwe berada dalam pergolakan darurat kelaparan terburuk dalam satu dasawarsa, dengan 7,7 juta orang -setengah dari populasi- benar-benar tidak aman pangan,” kata badan itu.

Di Zambia dan Lesotho yang dilanda kekeringan, 20% populasi menghadapi krisis pangan, seperti halnya 10% penduduk Namibia. Castro mengatakan bahwa jika agensi tersebut tidak menerima dana yang diperlukan, ia tidak akan punya pilihan selain membantu lebih sedikit dari mereka yang paling membutuhkan dan dengan lebih sedikit.

Sumber: Daily Sabah

Publis by : Pejuang.Net │ Join Telegram : t.me/pejuangofficial │ kiblat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad